Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan tingkat produksi akuakultur di Danau Tondano dan dampak tingkat produksi tersebut terhadap nutrifikasi (eutrofikasi) perairan danau. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data produksi diperoleh melalui kuesioner dan wawancara dengan para pembudidaya ikan, serta data dari Dinas Perikanan dan Kantor Desa. Pengambilan sampel air dilakukan di enam lokasi berbeda: Desa Ranomerut, Desa Eris, Desa Paslaten, Desa Leleko, Desa Paleloan, dan Desa Toulour, dengan memperhatikan posisi inlet dan outlet danau. Produksi akuakultur di Danau Tondano pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 1222,12 ton/tahun dengan 978 unit KJT yang dioperasikan. Terjadi penurunan produksi akuakultur tahunan dari 2001 hingga 2014, disertai dengan penurunan jumlah KJT. Kandungan ortofosfat di perairan Danau Tondano sebesar 0,06 mg/L masih berada dalam batas aman yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Penurunan produksi akuakultur diikuti oleh penurunan kandungan fosfor di danau tersebut, yang mungkin juga dipengaruhi oleh berkurangnya eceng gondok di sekitar danau.
Tujuan Penelitian
- Mengetahui tingkat produksi perikanan budidaya di Danau Tondano.
- Mengetahui dampak tingkat produksi perikanan budidaya terhadap eutrofikasi (nutrifikasi) perairan Danau Tondano.
Metodologi
- Pengumpulan data primer dan sekunder.
- Kuesioner dan wawancara dengan pembudidaya ikan.
- Data dari Dinas Perikanan dan Kantor Desa.
- Pengambilan sampel air di enam lokasi di danau untuk mengukur kadar fosfat.
- Analisis historis produksi budidaya perikanan dan jumlah keramba jaring apung (KJT) di danau dari tahun 2001-2014.
Temuan Utama
- Produksi Perikanan Budidaya:
- Produksi akuakultur di Danau Tondano mengalami penurunan signifikan dari tahun ke tahun, dari 16.576 ton/tahun pada tahun 2003 menjadi 1.222,12 ton/tahun pada tahun 2014.
- Jumlah Keramba Jaring Apung (KJT) yang dioperasikan di danau juga menurun.
- Kandungan Ortofosfat:
- Kandungan ortofosfat di perairan Danau Tondano ditemukan sebesar 0,06 mg/L, yang berada dalam batas aman yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah Indonesia (PP RI No. 82 Tahun 2001).
- Pengaruh Faktor Lingkungan:
- Penurunan produksi akuakultur kemungkinan terkait dengan menurunnya kandungan fosfor di danau.
- Berkurangnya eceng gondok di sekitar danau mungkin turut mempengaruhi kadar fosfor.
Ringkasan
Penelitian ini menganalisis tingkat produksi akuakultur di Danau Tondano dan dampak produksi tersebut terhadap tingkat nutrisi (eutrofikasi) perairan danau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi akuakultur di Danau Tondano mengalami penurunan signifikan dari tahun 2001 hingga 2014. Kandungan ortofosfat di perairan masih dalam batas aman, namun penurunan produksi juga terkait dengan penurunan fosfor dan berkurangnya eceng gondok di danau tersebut.
Penulis : Nabilla Aprilia
Sumber : [PDF] unsrat.ac.id