Abstrak
Latar Belakang: Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) merupakan program promotif dan preventif yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan bekerja sama dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Target pemenuhan Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung (RPPB) ke FKTP pada zona aman paling sedikit sebesar 50% setiap bulan dan target pada zona prestasi paling sedikit sebesar 90% setiap bulan. RPPB ke Pusat Layanan Kesehatan (PLK) Unair dari bulan Januari hingga Juli tahun 2017 hanya mencapai 15% dari total 62 peserta yang terdaftar, masih di bawah target zona aman yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor pemungkin dan faktor kebutuhan terhadap pemanfaatan Prolanis di PLK Unair. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-korelasional dengan desain penelitian cross-sectional.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan antara informasi pelayanan Prolanis (p=0,020) dan kesesuaian jadwal/waktu (p=0,008) terhadap pemanfaatan Prolanis di PLK Unair. Variabel kelas BPJS, jarak tempuh, waktu tempuh, ketersediaan transportasi, jenis transportasi, hubungan sosial, petugas kesehatan, fasilitas kesehatan, waktu tunggu, dan kebutuhan tidak berpengaruh signifikan.
Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemanfaatan Prolanis di PLK Unair dipengaruhi oleh tingkat informasi pelayanan Prolanis dan kesesuaian waktu yang dimiliki peserta. PLK Unair perlu mendata ulang informasi pasien, mendesain media sosialisasi, dan melakukan kunjungan rumah pasien serta bermusyawarah terkait jadwal kegiatan Prolanis dengan pasien.
Kata kunci: faktor kebutuhan, faktor pemungkin, pemanfaatan pelayanan kesehatan, Prolanis
Tujuan Penelitian
1. Menganalisis pengaruh faktor pemungkin terhadap pemanfaatan Prolanis di PLK Unair.
2. Menganalisis pengaruh faktor kebutuhan terhadap pemanfaatan Prolanis di PLK Unair.
Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasional dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan di Pusat Layanan Kesehatan Unair (PLK Unair) selama kegiatan senam Prolanis, dan bagi responden yang tidak hadir, penelitian dilakukan di rumah masing-masing. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta Prolanis yang terdaftar di PLK Unair sebanyak 62 orang, dan sampel yang diambil sebanyak 54 orang dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang valid dan reliabel serta analisis data menggunakan regresi logistik.
baca juga : Resume Jurnal: Analisis Pelaksanaan Desentralisasi Fiskal di Indonesia
Temuan Utama
– Tingkat Informasi Pelayanan Prolanis: Berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan Prolanis di PLK Unair (p=0,020).
– Kesesuaian Waktu: Berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan Prolanis di PLK Unair (p=0,008).
– Faktor Lain: Faktor seperti kelas BPJS, jarak, waktu tempuh, ketersediaan dan jenis transportasi, hubungan sosial, tenaga kesehatan, fasilitas, waktu tunggu, dan kebutuhan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemanfaatan Prolanis.
baca juga : Resume Jurnal: Analisis Desentralisasi Fiskal di Kabupaten Bungo
Ringkasan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemanfaatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Pusat Layanan Kesehatan Unair (PLK Unair) dipengaruhi oleh tingkat informasi tentang pelayanan Prolanis dan kesesuaian jadwal. Faktor lain seperti kelas BPJS, jarak, waktu tempuh, ketersediaan transportasi, jenis transportasi, hubungan sosial, tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, waktu tunggu, dan kebutuhan tidak berpengaruh signifikan. PLK Unair perlu mendata ulang informasi pasien, mendesain media sosialisasi, dan melakukan kunjungan rumah pasien serta bermusyawarah terkait jadwal kegiatan Prolanis dengan pasien untuk meningkatkan pemanfaatan program ini.
penullis ; ussy nazwa