Resume Jurnal : Budidaya Kerang Hijau dengan Metode dan Kepadatan Berada di Perairan Pesisir Kuala Langsa, Aceh
,

Resume Jurnal : Budidaya Kerang Hijau dengan Metode dan Kepadatan Berada di Perairan Pesisir Kuala Langsa, Aceh

Abstrak

Kerang hijau merupakan komoditas budidaya laut yang sangat prospektif untuk dikembangkan karena memerlukan biaya produksi rendah namun memberikan profitabilitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode dan kepadatan yang paling optimal untuk budidaya kerang hijau di perairan pesisir Kuala Langsa, Aceh. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri atas faktor metode (long line dan stick) dan faktor kepadatan (20, 30, dan 40 individu/kantong 5,30 L), masing-masing diulang sebanyak empat kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode long line dengan kepadatan 20 individu/kantong 5,30 L adalah yang paling optimal, menghasilkan rata-rata nilai Specific Growth Rate (SGR) panjang (SGL L) sebesar 0,86 ± 0,01%/hari dan SGR bobot (SGR W) sebesar 1,18 ± 0,04%/hari dengan sintasan mencapai 92,50 ± 2,89%. Parameter kualitas perairan selama periode budidaya sesuai untuk mendukung kehidupan kerang hijau dengan suhu berkisar 27,5-34,0°C; salinitas 28,5-33,0 ppt; pH 7,8-8,6; oksigen terlarut 4,5-6,5 mg/L; serta kecepatan arus 0,1-0,3 m/s.

Baca Juga : Resume Jurnal : Pemetaan Kesesuaian Lahan Budidaya Rumput Laut Di Kecamatan Banyuputih, Situbondo Berdasarkan Indikator Kimia Air

Tujuan Penelitian

  1. Mengetahui metode yang paling optimal dalam usaha budidaya kerang hijau di perairan pantai Kuala Langsa, Aceh.
  2. Mengetahui kepadatan penebaran yang paling optimal dalam usaha budidaya kerang hijau di perairan pantai Kuala Langsa, Aceh.

Metodologi

  • Rancangan Penelitian: Menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor: metode budidaya (long line dan stick) dan kepadatan penebaran (20, 30, dan 40 ekor/kantong 5,30 L), masing-masing diulang empat kali.
  • Pengumpulan Benih: Benih kerang hijau dikumpulkan dari alam liar menggunakan tali pengumpul, kemudian disortir agar memiliki panjang dan berat awal yang sama.
  • Metode Long Line: Menggunakan dua tiang bambu dengan kantong kerang digantung pada tali horizontal.
  • Metode Stick: Menggunakan satu tiang bambu dengan kantong kerang dimasukkan langsung ke tiang.

Temuan Utama

  1. Metode Long Line: Dengan kepadatan penebaran 20 ekor per kantong 5,3 L, metode ini menghasilkan pertumbuhan tertinggi dengan panjang akhir 32,24 ± 0,21 mm, berat akhir 4,54 ± 0,12 g, laju pertumbuhan spesifik 0,86 ± 0,01%/hari untuk panjang dan 1,18 ± 0,04%/hari untuk berat, serta tingkat kelangsungan hidup 92,50 ± 2,89%.
  2. Kepadatan Penebaran: Kepadatan penebaran yang lebih tinggi, yaitu 30 dan 40 ekor per kantong 5,3 L, menghasilkan tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan dengan kepadatan 20 ekor per kantong.

Baca Juga : Resume Jurnal : Pemetaan Kesesuaian Lahan Budidaya Rumput Laut Di Kecamatan Banyuputih, Situbondo Berdasarkan Indikator Kimia Air

Ringkasan

Penelitian ini mengevaluasi metode budidaya dan kepadatan tebar yang optimal untuk kerang hijau (Perna viridis L.) di perairan pesisir Kuala Langsa, Aceh. Hasil penelitian menemukan bahwa metode long line dengan kepadatan tebar 20 ekor per kantong 5,3 L menghasilkan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup tertinggi, menjadikannya metode budidaya yang paling optimal untuk diterapkan di wilayah tersebut.

Penulis : Nabilla Aprilia

Sumber : [PDF] kkp.go.id

Related Posts